Langsung ke konten utama

senja

senja itu aku memberikan pertanyaan kepadanya.

pertanyaan tentang suatu benda yg sedang kupegang.

tadinya aku kira dia tidak akan bisa menjawab.

lalu kemudian dia mengambil benda itu dari genggamanku.

“kenapa bisa begini?” tanyaku padanya.

dia belum menjawab pertanyaanku.

dia masih meneliti benda itu dalam cahaya seadanya.

lalu kemudian dia menjawab,” karena begini.. bla..bla..bla..”

aku tercengang dengan jawabannya yang sangat ringan itu.

aku kagum dengan jawabannya yang sangat masuk akal.

aku suka caranya memecahkan suatu masalah.

aku suka dia yang selalu santai.

cerita Diya dan Kanda…

Label:

Komentar

  1. Dyarilonia3 Desember 2010 pukul 08.09

    Pikaa... trus bendanya apa deh?

    BalasHapus
  2. PIKADITA4 Desember 2010 pukul 07.22

    hahaa,, kagak tau juga,,, kan aku cuma ngarang tanpa pikiran,, ahhaa

    BalasHapus

Posting Komentar

hey hey.... mari ramaikan duniakuu

Postingan populer dari blog ini

cerita dari orang ketiga

Aku hanya bisa mengalah. Yak! Mengalah. Mengalah pada diri sendiri. Mengalah pada perasaan sepi. Aku tidak tahu ini salah siapa. Ini juga bukan kemauan dariku. Bukan, bukan kemauanku, bukan juga dirinya, apalagi kemauan perempuan itu. Ya, aku mengalah untuk tidak marah. Aku mengalah untuk tidak mengeluh. Aku mengalah supaya semuanya tetap bertahan seperti ini. Kamu salah! Seharusnya tidak begini. Tinggalkan saja dia! Selalu kalimat itu yang keluar dari bibir teman-temanku. Mereka sama sekali tidak mengerti perasaanku. Tidak mereka, dia, bahkan perempuan itu. Sulit untuk dimengerti bahkan olehku sendiri. Dia, aku sudah lama mengenalnya. Sejak 10 tahun lalu. Awalnya, dia seperti adikku sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia, dia semakin dewasa melebihiku. Dan aku semakin jatuh hati padanya. Dia mengetahui semuanya. Dia tahu! Semua berjalan begitu saja. Tanpa ingkar, tanpa janji. Dia bisa saja selalu ada di dekatku. Dan dia juga bisa saja di s...
9 komentar
Lanjutkan »

Bukti Praktek Lapang

Posting Komentar
Lanjutkan »

Bintan Island,, Tanjung Pinang

Kata ayah,, Medan adalah tempatku Lahir Yogyakarta adalah tempat segalanya bermula Bogor tempatku menuntut ilmu Tanjung Pinang tempat ayahku memeras keringat,, hmmm,, rindu pingin kesana lagi,, di pulau Bintan yang sangat menentramkan.. tempat ku bisa melupakan semua masalah 'sejenak'. LAGOII,, pantai pasir putih dengan air yang biruuuuuuuuu,, huaaaaaaaa... menyenangkan sekaliii.. jadi bisa menikmati suara ombak tanpa 'Banyak Orang'. hhehhe.. atau waktu aku datang itu bukan pas liburan ya? "ahh,, terserah deh". Pantau Lagoii, Bintan Island selain ituu,, di Tanjung Pinangnya,, kota yang paling berbeda yang pernah aku datangi,, hihii,, kotanya sepi, di pinggir lautt,, kalau malam banyak yang jual jagung bakar di pinggir laut,, nah di situ baru ramai.. ada melayu squarenya juga.. bisa nemuin makanan khas sana loh.. Kota Tanjung Pinang (keren kan di pinggir lauutt,, :)) yang paling kerenn,, (mungkin bagi orang lain biasa saja,, hehe) waktu nyebrang dari pulau Ba...
7 komentar
Lanjutkan »