Langsung ke konten utama

Fiksi : Tara

aku kangen banget sama teman-teman SMA ku. mereka mau ngertiin aku. aku juga bisa ngertiin mereka. aku belum pernah ngerasa gini sebelumnya. aku cuma ngerasa kesepian banget sekarang. jadi kangen sama temen-temenku dulu. yang walaupun terkadang kita marahan, tapi di setiap momen spesial , kita jadi baikan hanya untuk ngerayain momen spesial itu. teman yang sebenarnya itu yang kayak gitu. bisa marah tapi sebenernya kita gak pingin itu terjadi. GAK KAYAK ORANG DEWASA!! BAIK DILUAR, GAK TAU DALEMNYA MAU APA.

aku anggap gak ada yang bisa ngerti aku, dan bahkan gak ada yang peduli sama aku. gak ada, bahkan teman-teman yang melihat wajahku setiap hari. AKU ENGGAK ISTIMEWA. AKU ENGGAK PERNAH ISTIMEWA. AKU BIASA AJA. BAHKAN TERLALU MAKSA UNTUK BISA DITERIMA. bukan aku yang sebenarnya sekarang.

aku gak nuntut untuk dimengerti. aku cuma iri sama orang yang bisa ngerebut perhatian orang-orang disekitarku.

aku pingin teman-temanku di SMA. bisa dengerin lagu yang sama-sama kita suka sambil berbagi earphone, membahasnya, dan nyanyi bareng. makan bekal bareng, cerita hal yang aneh bareng, dan gak ada yang mencela aku bahkan untuk suatu guyonan. guyonan hanya guyonan. bukan celaan.

mungkin aku dianggap orang bodoh karena udah bilang gak ada yang peduli aku. kalau gitu oke aku terima kebodohan itu untuk bilang gak ada yang peduli sama aku.



Komentar

Posting Komentar

hey hey.... mari ramaikan duniakuu

Postingan populer dari blog ini

cerita dari orang ketiga

Aku hanya bisa mengalah. Yak! Mengalah. Mengalah pada diri sendiri. Mengalah pada perasaan sepi. Aku tidak tahu ini salah siapa. Ini juga bukan kemauan dariku. Bukan, bukan kemauanku, bukan juga dirinya, apalagi kemauan perempuan itu. Ya, aku mengalah untuk tidak marah. Aku mengalah untuk tidak mengeluh. Aku mengalah supaya semuanya tetap bertahan seperti ini. Kamu salah! Seharusnya tidak begini. Tinggalkan saja dia! Selalu kalimat itu yang keluar dari bibir teman-temanku. Mereka sama sekali tidak mengerti perasaanku. Tidak mereka, dia, bahkan perempuan itu. Sulit untuk dimengerti bahkan olehku sendiri. Dia, aku sudah lama mengenalnya. Sejak 10 tahun lalu. Awalnya, dia seperti adikku sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia, dia semakin dewasa melebihiku. Dan aku semakin jatuh hati padanya. Dia mengetahui semuanya. Dia tahu! Semua berjalan begitu saja. Tanpa ingkar, tanpa janji. Dia bisa saja selalu ada di dekatku. Dan dia juga bisa saja di s...

Bukti Praktek Lapang

Bintan Island,, Tanjung Pinang

Kata ayah,, Medan adalah tempatku Lahir Yogyakarta adalah tempat segalanya bermula Bogor tempatku menuntut ilmu Tanjung Pinang tempat ayahku memeras keringat,, hmmm,, rindu pingin kesana lagi,, di pulau Bintan yang sangat menentramkan.. tempat ku bisa melupakan semua masalah 'sejenak'. LAGOII,, pantai pasir putih dengan air yang biruuuuuuuuu,, huaaaaaaaa... menyenangkan sekaliii.. jadi bisa menikmati suara ombak tanpa 'Banyak Orang'. hhehhe.. atau waktu aku datang itu bukan pas liburan ya? "ahh,, terserah deh". Pantau Lagoii, Bintan Island selain ituu,, di Tanjung Pinangnya,, kota yang paling berbeda yang pernah aku datangi,, hihii,, kotanya sepi, di pinggir lautt,, kalau malam banyak yang jual jagung bakar di pinggir laut,, nah di situ baru ramai.. ada melayu squarenya juga.. bisa nemuin makanan khas sana loh.. Kota Tanjung Pinang (keren kan di pinggir lauutt,, :)) yang paling kerenn,, (mungkin bagi orang lain biasa saja,, hehe) waktu nyebrang dari pulau Ba...