gigi yang enggak rapi berpotensi berlubang. (walau gambarnya giginya rapi, hehee). gigiku yang enggak rapi. gusinya kecil, tapi giginya gede-gede.. alhasil timpa sini situ dah nih gigi. HARUS LEBIH RAJIN SIKAT GIGI. udah bosen deh kalau liat dokter gigi. atau lebih tepatnya takuut,, hehe.. dulu,, pernah mau di rapiin pake behel,, waktu mau di ronsen,, dokter gigi menemukan bahwa gigi taringku belum tumbuhh,, padahal umurku 18 tahun waktu itu. dalam hatiku bertanya,, kenapa bisa belum tumbuh,,?? kalau orang dewasa biasanya itu gigi geraham yang belum tumbuh. dan aku gigi taring. jadi selama ini yang aku kira gigi taring itu gigi apa?? hmmm,, akhirnya aku di suruh ke rumah sakit besar untuk konsultasi. tapii,,, dari jauh aku sudah mencium bau-baunya rumah sakit,, gigiku ngilu bukan buatan.. pas lagi konsultasi, berasa pingin kabur,, hehe.. teruss puncaknya,, dokter gigi itu bilang gigiku yg belum tumbuh itu harus dikeluarin. dan itu tandanya dioperasi,, *operasi kecil sihh..* dan kaliaan tau enggak??? di saat itu juga aku nangisss... nangis kayak anak kecill.. dan langsung lari keluar. *kalau inget aku malu bangett,, ahha.. dan sampai sekarang gigi taring itu masih ada di dalam gusiku.. kata dokter waktu itu, kalau enggak dikeluarin bisa ada efeknya, bisa juga enggak. ada yang jadi sinusitis, ada juga yang enggak. intinya sih tergantung nasib masing-masing.. hehee.. tapi kayaknya nasibku agak-agak buruk.. kalau cuaca dingin, dari gigi ku linu dan akhirnya pusingg,, dan kadang hidung mampet,, jangan bilang itu sinusitis,, haha,,
Aku hanya bisa mengalah. Yak! Mengalah. Mengalah pada diri sendiri. Mengalah pada perasaan sepi. Aku tidak tahu ini salah siapa. Ini juga bukan kemauan dariku. Bukan, bukan kemauanku, bukan juga dirinya, apalagi kemauan perempuan itu. Ya, aku mengalah untuk tidak marah. Aku mengalah untuk tidak mengeluh. Aku mengalah supaya semuanya tetap bertahan seperti ini. Kamu salah! Seharusnya tidak begini. Tinggalkan saja dia! Selalu kalimat itu yang keluar dari bibir teman-temanku. Mereka sama sekali tidak mengerti perasaanku. Tidak mereka, dia, bahkan perempuan itu. Sulit untuk dimengerti bahkan olehku sendiri. Dia, aku sudah lama mengenalnya. Sejak 10 tahun lalu. Awalnya, dia seperti adikku sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia, dia semakin dewasa melebihiku. Dan aku semakin jatuh hati padanya. Dia mengetahui semuanya. Dia tahu! Semua berjalan begitu saja. Tanpa ingkar, tanpa janji. Dia bisa saja selalu ada di dekatku. Dan dia juga bisa saja di s...
kebayang keluar dari rumah sakit sambil lari2 nangis kayak di sinetron2....
BalasHapusakhirnya nabrak abang becak bawa duren..ehehehe
kkkkeeenapa mesti duren?? ahaha
BalasHapusah, gw mah nggak milih dua2nya... hahaha
BalasHapuseh gw juga gak milih jg deh,, hahaa
BalasHapus