Langsung ke konten utama

Percakapan Ibu dan Anak

di suatu senja sore yang agak kelabu (baca: mendung), seorang ibu sedang menonton berita orang hilang. anaknya yang baru saja pulang dan belum sempat meletakkan apa-apa langsung di beri wejangan oleh si ibu.

ibu: kamu kalau kuliahnya udah selesai langsung pulang. sekarang banyak orang hilang tuh.
anak: iya, bu. ini kan juga udah pulang langsung dan on time (Pulang ontime, berangkat outtime...??)
ibu: trus itu,, pesbuk,, pesbuk kamu itu fotonya jangan jelas-jelas. ntar bisa di culik.
anak: *eehh???* iya buuu... :))
ibu: kalau pergi-pergi sama temen juga harus hati-hati. takutnya entar diculik.
anak: tenang aja bu, aku kan bego,,, jadi siapa juga yang mau culik orang bego..

YANG PALING NYESEK DISINI,
ibu: nah justru karena kamu bego makannya bisa dengan mudah diculik..

*eeehhh???
bener juga???
kenapa mengeluarkan kata 'bego'?? dan parahnya untuk diri sendiri??

harapan nya si ibu jawab gini: enggak kok nak, kamu enggak bego. anak ibu paling pinterr,,,.

*~*

Komentar

  1. hahhahaa
    emaknya lucuu..
    tapi iya ya,, banyak yang ilang.
    kemaren baca berita, anak pasca ITP ilang, lagi ditelusuri sama polsek dramaga.

    BalasHapus
  2. hahahha. emaknya kok malah ngedukung anaknya bego??? ckckckck

    BalasHapus

Posting Komentar

hey hey.... mari ramaikan duniakuu

Postingan populer dari blog ini

cerita dari orang ketiga

Aku hanya bisa mengalah. Yak! Mengalah. Mengalah pada diri sendiri. Mengalah pada perasaan sepi. Aku tidak tahu ini salah siapa. Ini juga bukan kemauan dariku. Bukan, bukan kemauanku, bukan juga dirinya, apalagi kemauan perempuan itu. Ya, aku mengalah untuk tidak marah. Aku mengalah untuk tidak mengeluh. Aku mengalah supaya semuanya tetap bertahan seperti ini. Kamu salah! Seharusnya tidak begini. Tinggalkan saja dia! Selalu kalimat itu yang keluar dari bibir teman-temanku. Mereka sama sekali tidak mengerti perasaanku. Tidak mereka, dia, bahkan perempuan itu. Sulit untuk dimengerti bahkan olehku sendiri. Dia, aku sudah lama mengenalnya. Sejak 10 tahun lalu. Awalnya, dia seperti adikku sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia, dia semakin dewasa melebihiku. Dan aku semakin jatuh hati padanya. Dia mengetahui semuanya. Dia tahu! Semua berjalan begitu saja. Tanpa ingkar, tanpa janji. Dia bisa saja selalu ada di dekatku. Dan dia juga bisa saja di s

ini ceritaku

[12:15:04 AM] pi k a dita: oke aku kaan cerita [12:16:04 AM] pi k a dita: cerita indomie ku, waktu itu kelaparan yg teramat sangat [12:16:15 AM] pika dita: teruss, selain laper aku juga kehausan [12:16:27 AM] pika dita: udah gitu,, tangan kanan pegang panci [12:16:32 AM] pika dita: tangan kiri pegang gelas [12:16:55 AM] pika dita: tau2 aku langsung ambil air dari keran pake gelas di tangan kiriku itu [12:16:59 AM] pika dita: langsung kuminum [12:17:22 AM] pika dita: setelah itu aku ambil air matang dan di masukkan ke dalam panci untuk merebus mie [12:17:34 AM] pika dita: setelah itu aku masukkan semua bumbu [12:17:41 AM] pika dita: lengkap sudah 3 menit [12:17:49 AM] pika dita: aku pindahkan ke mangkuk [12:17:56 AM] pika dita: rasanya semakin lapar dan aku makan [12:18:02 AM] pika dita: "upsss,, kok gak ada rasanya??" [12:18:07 AM] pika dita: bagaimana ceritamu??? [12:18:13 AM] pika dita: ter

Pohon PENYERAP SUARA, HANTU DAN ,MALING

kekonyolan ini masih melibatkan tokoh-tokoh pada cerita sebelumnya yang berjudul IKAN . tapi kali ini gw mengalaminya sendiri, dan bukan mendengar dari narasumbernya.. mawar: Mr T lama bangeet,, gw mau ke Mr A dulu deh yaaa,, ALL: IKUUUUUUUUUUT... sesampainya di TKP mawar: pak kan suara itu kan termasuk polusi juga tuh,, gimana penanganannya pak? Mr A: dengan penanaman pohon Melati: oh pohon itu bagus menyerap SUARA ya pak? biasanya pohon apa pak? Mr A : biasanya angsana,, Melati: pak kalau pake bambu? Mr A: (menahan tawa) bambu baguss,, bagus menyerap HANTU... gw: (pasang muka begok ala komik sambil tersenyum kecut) hahahaaa Mr A: bisa juga pake mangga,, mangga bagus juga tuh,, bagus menyerap MALING... -___ -"