Aku duduk di tanah di bawah sebuah pohon rindang. Dega menyusulku duduk di sampingku. "Kenapa kita diciptakan berbeda-beda, Dega?" tanyaku sambil memainkan daun kering yang tidak tersapu oleh petugas kebersihan. Dega diam, lalu dia membenarkan alat bantu dengarnya, kemudian dia mulai berkata, "kita diciptakan berbeda supaya kita bisa saling melengkapi satu-sama lain." Aku melirik ke arahnya. Dia tidak melihat ke arahku saat menjawab pertanyaanku. Tatapannya kosong. Aku jadi curiga kalau dia cuma asal-asalan jawab pertanyaanku. Lalu aku tanya lagi, "Dega, apa perbedaan yang kita miliki bisa saling melengkapi? Apa mungkin?" Dega diam lagi. Kali ini dia tidak menjawab apa-apa. tapi sekarang tatapannya sudah tidak kosong lagi. dia menunduk dan tidak ingin menjawab pertanyaanku. ingin sekali kupaksa dia menjawab pertanyaanku. tapi aku nggak bisa mengulangi pertanyaan itu. seakan ingin lari dari kenyataan. ________________________________________________________...